JAKARTA - Ponsel pintar BlackBerry dengan aplikasi chatting andalannya, BlackBerry Messenger
(BBM), memang pernah berjaya dan digandrungi oleh jutaan orang. Tapi
itu masa lalu, namun saat ini perangkat dan fitur andalan dari
BlackBerry mulai ditinggalkan perlahan-lahan.
BlackBerry pernah mengumbar janji sejak pertengahan semester pertama tahun 2013 untuk melepas fitur BBM untuk sistem operasi Android dan iOS. Pengguna terus menunggu-nunggu hingga akhirnya aplikasi tersebut resmi meluncur pada 20 September 2013. Namun tak sampai 24 jam, BBM ditarik kembali dan tak ada kabarnya hingga kini. Pengamat menilai, BlackBerry telah gagal.
Dan setelah sekian lama pengguna dibuat menunggu, diberi harapan dengan peluncuran perdana lalu dibuat menunggu lagi karena kendala, apakah pengguna akan tetap setia menunggu? Bahkan bisa dibilang, BlackBerry Messenger tak lagi diharapkan oleh pengguna ponsel Android dan iOS.
Hal tersebut juga dilontarkan oleh pengamat telekomunikasi di Indonesia, Teguh Prasetya, dalam sambungan telefon kepada Okezone beberapa hari lalu. "Orang kita juga tidak mengharapkan, kok. Ya kan?" begitu ucap Teguh ketika ditanyakan terkait BBM versi Beta yang memberi harapan kepada pengguna Android dan iOS.
Menurutnya, bukti kuat bahwa BlackBerry telah kalah telak oleh aplikasi instant messenger lain seperti WhatsApp, LINE, WeChat, bahkan aplikasi chatting khusus smartphone Samsung, ChatOn. Angka bersuara, pengguna BBM hanya 65 juta di seluruh dunia.
Sedangkan WhatsApp, LINe, WeChat, dan ChatOn sudah melebihi angka 100 juta, bahkan di atas 200 dan 300 juta. Jadi, 1,1 juta pengunduh BBM lintas platform yang dilaporkan terjadi pada peluncuran perdana masih jauh dan tak berarti apa-apa dibandingkan aplikasi lain.
Lebih lagi, menurut Teguh, sambutan orang-orang tentang BBM di Android dan iOS ini hanyalah penasaran belaka. Ya, orang-orang cenderung hanya ingin mencicipi aplikasi BBM lintas platform dan belum tentu akan menggunakan seterusnya. Bagaimana tidak, ada aplikasi chatting lebih menarik dengan fitur-fitur inovatif yang tak dimiliki BBM.
Namun kini, setelah hampir satu bulan dari penundaan peluncuran BBM untuk Android dan iOS, BlackBerry masih belum memiliki kabar baik. Euforia orang-orang dalam menyambut BBM lintas platfrom perlahan mulai menghilang. Penasarannya mulai pudar, dan pengharapannya sudah tak ada lagi. Jikapun nanti BBM multiplatform kembali diluncurkan, apakah antusiasme orang-orang akan sama seperti dulu?
sumber : www.okezone.com
BlackBerry pernah mengumbar janji sejak pertengahan semester pertama tahun 2013 untuk melepas fitur BBM untuk sistem operasi Android dan iOS. Pengguna terus menunggu-nunggu hingga akhirnya aplikasi tersebut resmi meluncur pada 20 September 2013. Namun tak sampai 24 jam, BBM ditarik kembali dan tak ada kabarnya hingga kini. Pengamat menilai, BlackBerry telah gagal.
Dan setelah sekian lama pengguna dibuat menunggu, diberi harapan dengan peluncuran perdana lalu dibuat menunggu lagi karena kendala, apakah pengguna akan tetap setia menunggu? Bahkan bisa dibilang, BlackBerry Messenger tak lagi diharapkan oleh pengguna ponsel Android dan iOS.
Hal tersebut juga dilontarkan oleh pengamat telekomunikasi di Indonesia, Teguh Prasetya, dalam sambungan telefon kepada Okezone beberapa hari lalu. "Orang kita juga tidak mengharapkan, kok. Ya kan?" begitu ucap Teguh ketika ditanyakan terkait BBM versi Beta yang memberi harapan kepada pengguna Android dan iOS.
Menurutnya, bukti kuat bahwa BlackBerry telah kalah telak oleh aplikasi instant messenger lain seperti WhatsApp, LINE, WeChat, bahkan aplikasi chatting khusus smartphone Samsung, ChatOn. Angka bersuara, pengguna BBM hanya 65 juta di seluruh dunia.
Sedangkan WhatsApp, LINe, WeChat, dan ChatOn sudah melebihi angka 100 juta, bahkan di atas 200 dan 300 juta. Jadi, 1,1 juta pengunduh BBM lintas platform yang dilaporkan terjadi pada peluncuran perdana masih jauh dan tak berarti apa-apa dibandingkan aplikasi lain.
Lebih lagi, menurut Teguh, sambutan orang-orang tentang BBM di Android dan iOS ini hanyalah penasaran belaka. Ya, orang-orang cenderung hanya ingin mencicipi aplikasi BBM lintas platform dan belum tentu akan menggunakan seterusnya. Bagaimana tidak, ada aplikasi chatting lebih menarik dengan fitur-fitur inovatif yang tak dimiliki BBM.
Namun kini, setelah hampir satu bulan dari penundaan peluncuran BBM untuk Android dan iOS, BlackBerry masih belum memiliki kabar baik. Euforia orang-orang dalam menyambut BBM lintas platfrom perlahan mulai menghilang. Penasarannya mulai pudar, dan pengharapannya sudah tak ada lagi. Jikapun nanti BBM multiplatform kembali diluncurkan, apakah antusiasme orang-orang akan sama seperti dulu?
sumber : www.okezone.com
