JAKARTA - Symantec merilis Norton Report 2013 untuk
memahami cara kejahatan cyber mempengaruhi konsumen, cara penerapan dan
evolusi teknologi baru berdampak pada keamanan masyarakat.
Dari laporan ini terungkap bahwa pengguna perangkat mobile, jejaring sosial, dan WiFi di area umun, merupakan target para penjahat cyber.
Norton Report 2013 mengungkapkan bahwa 41 persen responden mengalami kejahatan cyber dalam 12 bulan terakhir. Symantec melakukan studi di 24 negara dengan 13 ribu responden berusia 18-64 tahun.
Dari laporan diketahui bahwa perangkat mobile yakni smartphone dan tablet juga menjadi medium bagi para penjahat cyber melakukan aksinya. 63 persen responden diketahui memiliki smartphone dan 30 persen tablet.
38 persen dari pengguna smartphone
pernah mengalami kejahatan cyber, tapi sayangnya hanya 33 persen
diantaranya yang memiliki software keamanan gratis. Sedangkan pengguna
tablet yang memiliki software keamanan lebih tinggi yakni 42 persen.
Secara
keseluruhan, 57 persen pengguna perangkat mobile tidak peduli tentang
solusi keamanan. Selain itu, kelalaian pengguna jejaring sosial juga
bisa menyebabkan timbulnya kejahatan cyber.
Pasalnya, 39 persen pengguna jejaring sosial tidak me-log out akun mereka, 25 persen memberitahu password kepada orang lain, dan 31 persen berteman dengan orang asing.
"Jejaring
sosial, terutama Facebook sangat terkenal, termasuk di Indonesia. Tapi
disana (jejaring sosial) juga banyak ancaman cyber, karena itu kita
harus waspada, seperti harus berhati-hati dengan password," tutur
Product Marketing Manager, Consumer & Small Business Asia Regional
Marketing Symantec Philip Routley di Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Kejahatan
cyber di jejaring sosial, misalnya, ditemukan cukup banyak akun
Facebook palsu dan penipuan lainnya untuk menghasilkan uang. "Penjahat
cyber sekarang lebih pintar, kalau dulu kita bisa langsung tahu, tapi
sekarang setelah ada korban baru kita tahu," jelas Consumer Sales
Manager Symantec Indonesia Rita Nurtika.
Pengguna internet juga
harus berhati-hati menggunakan WiFi di area umum. Sangat ditekankan
untuk tidak menggunakan informasi pribadi dan penting saat menggunakan
WiFi di area umum, karena bisa menjadi incaran para penjahat cyber.
Sayangnya,
59 persen orang dewasa justru menggunakan WiFi umum dan tak aman.
Selain itu juga diketahui 54 persen mengakses email, 56 persen mengakses
jejaring sosial, 29 persen belanja online, dan 29 persen mengakses akun
bank menggunakan WiFi di area umum dan tidak aman.
Sumber: www.okezone.com
HomeKejahatan Cyber Hantui Pengguna Smartphone & Jejaring Sosial
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !