Kejahatan Cyber Hantui Pengguna Smartphone & Jejaring Sosial

Jumat, 18 Oktober 2013

JAKARTA - Symantec merilis Norton Report 2013 untuk memahami cara kejahatan cyber mempengaruhi konsumen, cara penerapan dan evolusi teknologi baru berdampak pada keamanan masyarakat.

Dari laporan ini terungkap bahwa pengguna perangkat mobile, jejaring sosial, dan WiFi di area umun, merupakan target para penjahat cyber.

Norton Report 2013 mengungkapkan bahwa 41 persen responden mengalami kejahatan cyber dalam 12 bulan terakhir. Symantec melakukan studi di 24 negara dengan 13 ribu responden berusia 18-64 tahun.

Dari laporan diketahui bahwa perangkat mobile yakni smartphone dan tablet juga menjadi medium bagi para penjahat cyber melakukan aksinya. 63 persen responden diketahui memiliki smartphone dan 30 persen tablet.

38 persen dari pengguna smartphone pernah mengalami kejahatan cyber, tapi sayangnya hanya 33 persen diantaranya yang memiliki software keamanan gratis. Sedangkan pengguna tablet yang memiliki software keamanan lebih tinggi yakni 42 persen.

Secara keseluruhan, 57 persen pengguna perangkat mobile tidak peduli tentang solusi keamanan. Selain itu, kelalaian pengguna jejaring sosial juga bisa menyebabkan timbulnya kejahatan cyber.

Pasalnya, 39 persen pengguna jejaring sosial tidak me-log out akun mereka, 25 persen memberitahu password kepada orang lain, dan 31 persen berteman dengan orang asing.

"Jejaring sosial, terutama Facebook sangat terkenal, termasuk di Indonesia. Tapi disana (jejaring sosial) juga banyak ancaman cyber, karena itu kita harus waspada, seperti harus berhati-hati dengan password," tutur Product Marketing Manager, Consumer & Small Business Asia Regional Marketing Symantec Philip Routley di Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Kejahatan cyber di jejaring sosial, misalnya, ditemukan cukup banyak akun Facebook palsu dan penipuan lainnya untuk menghasilkan uang. "Penjahat cyber sekarang lebih pintar, kalau dulu kita bisa langsung tahu, tapi sekarang setelah ada korban baru kita tahu," jelas Consumer Sales Manager Symantec Indonesia Rita Nurtika.

Pengguna internet juga harus berhati-hati menggunakan WiFi di area umum. Sangat ditekankan untuk tidak menggunakan informasi pribadi dan penting saat menggunakan WiFi di area umum, karena bisa menjadi incaran para penjahat cyber.

Sayangnya, 59 persen orang dewasa justru menggunakan WiFi umum dan tak aman. Selain itu juga diketahui 54 persen mengakses email, 56 persen mengakses jejaring sosial, 29 persen belanja online, dan 29 persen mengakses akun bank menggunakan WiFi di area umum dan tidak aman.


Sumber: www.okezone.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rendi Marolan Blogs - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger